Selamat Datang

Selamat datang di website sederhana kami. Kami adalah salah satu unit usaha dari komunitas Makassarpreneur. Kami saat ini menggagas UKM bidang pertanian dengan mengembangkan tepung ganyu. Kami telah melatih kewirausahaan kelompok tani di Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dan mencoba mengangkat produk lokal yaitu ganyu. Harapan kami usaha ini bisa mengangkat taraf hidup petani dan juga turut serta dalam upaya diversifikasi pangan. Kami tunggu komentar, saran dan tawaran kerjasama dari berbagai pihak. Salam kami
Divisi UKM Makasarpreneur

Kamis, 25 November 2010

Ganyu, Tanaman Aneka Manfaat

Ganyu, Tanaman Aneka Manfaat
Tanaman Ganyu (Canna edulis Ker.) berasal dari Amerika Tropika, dan telah tersebar ke Asia, Australia, dan Afrika. Namun, menurut Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani dari bekas Uni Soviet, asal-muasal Ganyu adalah Amerika Selatan, tepatnya di daerah Peru, Bolivia, dan Equador. Umbi mudanya di Amerika Selatan dimakan sebagai sayuran, dan kadang-kadang digunakan sebagai pencuci mulut. Sisa umbinya yang tertinggal setelah diambil patinya dapat digunakan sebagai kompos. Sementara pucuk dan tangkai daun muda dipakai untuk pakan ternak. Selain itu, bunga daunnya cukup indah, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Kita mengenal Ganyu dengan banyak nama daerah. Ada yang menyebut sebagai “buah tasbih”, “ubi pikul”, “ganyal”, “ganyol", atau pun “sinetra". Sedangkan nama nama asingnya quennsland arrowroot. Barangkali belum semua daerah ditanami Ganyu, namun sekurangnya ada dua propinsi sebagai sentral Ganyu, yakni Jawa Tengah (Klaten, Wonosobo, dan Purworejo), dan Jawa Barat (Majalengka, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Garut, Lebak, Subang, dan Karawang).
Lalu, Ganyu itu sebetulnya untuk apa? Biasanya dikonsumsi sebagai nyamikan. Ganyu direbus, lalu dimakan. Rasanya pulen kemanis-manisan. Tak heran bila Ganyu dapat dikaitkan dengan gerakan ketahanan pangan melalui program diversifikasi pangan nonberas. Ganyu merupakan salah satu pangan lokal yang bergizi cukup tinggi, terutama kandungan karbohidratnya (tabel).
Dengan demikian, Ganyu sebetulnya dapat diolah menjadi “produk antara”, misalnya pati atau tepung. Kemudian, pati atau tepung Ganyu inilah yang dimanfaatkan dalam industri makanan. Contohnya: kue, jenang, makanan bayi, keripik, dan sebagainya.
UMBI MAUPUN ANAKAN
Menurut pengakuan produsen keripik Ganyu dan tepung Ganyu, pada dasarnya untuk pemasarannya tidak masalah. Barangkali karena tingkat persaingan belum tajam, sedangkan pertumbuhan konsumsinya terus bertahan. Malahan tak menutup kemungkinan, produk olahan Ganyu tersebut bisa diekspor. Jadi, tak ada salahnya kita mencoba membudidayakan tanaman Ganyu sendiri.
Bibit Ganyu dapat diperoleh baik lewat umbi maupun anakan. Tradisinya lebih cenderung menggunakan bibit anakan. Setelah bibit siap, segera siapkan pula lahannya. Tanah dicangkul sedalam 30 cm sampai gembur, dan biarkan selama sekitar 15 hari. Setelah itu, dicangkul lagi sambil dibuatkan guludan-guludan, dengan ukuran lebar 40 - 60 cm, tinggi 25 - 30 cm, dan panjang disesuaikan kondisi lapangan. Jarak antar-guludan sekitar 10 - 100 cm. Buatkan lubang tanam sedalam 10 - 15 cm, dengan jarak-lubang biasanya 30 x 30 x 30 cm. Bibit anakan dimasukkan ke lubang tanam, lalu ditimbun dengan tanah.
Setelah ditanam, jangan lupa untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan. Penyiangan dilakukan sebulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan, dapat dilakukan penggemburan tanah dan guludan. Di samping itu, lakukan juga pemupukan. Pada umur sekitar sebulan, berikan 0,5 kg Urea, 0,5 kg TSP, dan 0,25 kg KCI/tanaman. Caranya, pupuk ditaburkan dalam larikan atau alur-alur dangkal di sepanjang barisan tanaman, lantas tutup dengan tanah setebal 10 - 15 cm. Pemupukan yang sama dapat dilakukan pada umur 2 bulan dan 4 bulan. Serangan hawa dan penyakit hampir-hampir tidak ada. Pasalnya, populasi dan penyebaran Ganyu masih terbatas.
Pemanenan Ganyu bergantung tujuan penggunaannya. Bila untuk umbi rebus yang langsung dimakan, maka petiklah Ganyu muda berumur 6-8 bulan. Sebaliknya bisa di panen tua (15-18 bulan) jika akan digunakan untuk pembuatan produk pati atau tepung. Jika serius menangani pati Ganyu, ada kemungkinan kita bisa menerobos pasar ekspor.

Selasa, 23 November 2010

SELUK BELUK GANYU

Ganyu atau ganyong adalah tanaman umbi-umbian yang termasuk dalam tanaman dwi tahunan (2 musim) atau sampai beberapa tahun, hanya saja dari satu tahun ke tahun berikutnya mengalami masa istirahat, daun-daunnya mengering lalu tanamannya hilang sama sekali dari permukaan tanah. Pada musim hujan tunas akan keluar dari mata-mata umbi atau rhizomanya. Ganyu sering dimasukkan pada tanaman umbi-umbian, karena orang bertanam Ganyu biasanya untuk diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat, yang disebut umbi disini sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang tinggal didalam tanah. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan, tapi sekarang tanaman ini telah tersebar dari Sabang sampai Merauke. Terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, tanaman ini telah diusahakan penduduk walaupun secara sampingan. Ganyu mereka tanam sebagai tanaman sela bersama jagung sesudah panen padi gogo. Umbi yang dipanennya dibuat tepung, ternyata hasil penjualan tepung ini dapat menambah penghasilan penduduk yang sangat berarti.

Taksonomi
Tanaman Ganyu yang banyak tumbuh di daerah tropis ini, termasuk dalam :
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingeberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis Ker.

Tanaman ini tetap hijau sepanjang hidupnya. Warna batang, daun dan pelepahnya tergantung pada varietasnya, begitu pula warna sisik umbinya. Tingginya 0,9- 1,8 meter. Sedang apabila diukur lurus, panjang batangnya bisa mencapai 3 meter. Panjang batang dalam hal ini diukur mulai dari ujung tanaman sampai ujung rhizoma atau sering disebut dengan umbi.

Morfologi
Bentuk tanaman Ganyu adalah berumpun dan merupakan tanaman herba, semua bagian vegetatif yaitu batang, daun serta kelopak bunganya sedikit berlilin. Tanaman ini tetap hijau disepanjang hidupnya, di akhir hidupnya, dimana umbi telah cukup dewasa, daun dan batang mulai mengering. Keadaan seperti ini seakan-akan menunjukkan bahwa tanaman mati, padahal tidak. Karena bila hujan tiba maka rimpang atau umbi akan bertunas dan membentuk tanaman lagi. Tinggi tanaman Ganyu antara 0.9 - 1,8 meter. Bahkan di Queensland dapat mencapai 2,7 meter. Sedang untuk daerah Jawa, tinggi tanaman Ganyu umumnya 1,35 – 1,8 meter.

Apabila diukur lurus, maka panjang batang bisa mencapai 3 meter. Panjang batang dalam hal ini di ukur mulai dari ujung tanaman sampai ujung rhizoma atau yang sering disebut dengan umbi. Apabila diperhatikan ternyata warna batang, daun, pelepah daun dan sisik umbinya sangat beragam. Adanya perbedaan warna ini menunjukkan varietasnya.
1) Daun
Tanaman Ganyu daunnya lebar dengan bentuk elip memanjang dengan bagian pangkal dan ujungnya agak runcing. Panjang daun 15 - 60 sentimeter, sedangkan lebarnya 7 - 20 sentimeter. Di bagian tengahnya terdapat tulang daun yang tebal. Warna daun beragam dari hijau muda sampai hijau tua. Kadang-kadang bergaris ungu atau keseluruhannya ungu. Demikian juga dengan pelepahnya ada yang berwarna ungu dan hijau.

2) Bunga
Ukuran bunga Ganyu yang biasa diambil umbinya relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan Ganyu hias atau yang sering disebut dengan bunga kana yaitu Canna coccinae, Canna hybrida, Canna indica dan lain-lainnya.
Warna bunga Ganyu ini adalah merah oranye dan pangkalnya kuning dengan benangsari tidak sempurna. Jumlah kelopak bunga ada 3 buah dan masing-masing panjangnya 5 sentimeter.

3) Buah
Tanaman Ganyu juga berbuah, namun tidak sempurna dan berentuk. Buah ini terdiri dari 3 ruangan yang berisi biji berwarna hitam sebanyak 5 biji per ruang.

4) Umbi
Tanaman Ganyu berumbi besar dengan diameter antara 5 - 8,75 cm dan panjangnya 10 - 15 cm, bahkan bisa mencapai 60 cm, bagian tengahnya tebal dan dikelilingi berkas-berkas sisik yang berwarna ungu atau coklat dengan akar serabut tebal. Bentuk umbi beraneka ragam, begitu juga komposisi kimia dan kandungan gizinya. Perbedaan komposisi ini dipengaruhi oleh umur, varietas dan tempat tumbuh tanaman.

c. Varietas Ganyu
Di Indonesia dikenal dua kultivar atau varietas Ganyu, yaitu Ganyu merah dan Ganyu putih. Ganyu merah ditandai dengan warna batang, daun dan pelepahnya yang berwarna merah atau ungu, sedang yang warna batang, daun dan pelepahnya hijau dan sisik umbinya kecoklatan disebut dengan Ganyu putih. Dari kedua varietas tersebut mempunyai beberapa berbedaan sifat, sebagai berikut :

Ganyu Merah
Batang lebih besar Agak tahan kena sinar dan tahan kekeringan Sulit menghasilkan biji Hasil umbi basah lebih besar tapi kadar patinya rendah
Umbi lazim dimakan segar (direbus)

Ganyu Putih
Lebih kecil dan pendek Kurang tahan kena sinar tetapi tahan kekeringan
Selalu menghasilkan biji dan bisa diperbanyak menjadi anakan tanaman
Hasil umbi basah lebih kecil, tapi kadar patinya tinggi Hanya lazim diambil patinya. Daerah yang telah membudidayakan Ganyu secara insentif adalah daerah pegunungan Andes (Amerika Selatan). Didaerah ini dikenal dua varietas Ganyu yaitu verdes dan morados. Verdes mempunyai umbi berwarna putih dengan daun hijau terang, sedangkan umbi morados tertutup sisik yang berwarna ungu.

PEMBUATAN TEPUNG GANYU

Ganyu adalah sejenis umbi-umbian yang dapat dimakan setelah direbus.
Apabila dijadikan tepung atau pati dapat dipakai sebagai campuran berbagai
makanan yang enak seperti kue. Yang dimaksud dengan tepung ganyu adalah tepung yang dibuat langsung dari umbinya yang sudah tua dan baik (tidak ada tanda-tanda kebusukan).

Komposisi Ganyu (per 100 gram bahan)

KOMPONEN KADAR (mg)

Kalori : 95 kal

Karbohidrat : 22.600

Protein : 1.000

Lemak : 100

Phosphor : 70

Kalsium : 21

Besi : 20

Vitamin : B1 0,10

BAHAN
1) Umbi ganyu yang sudah tua 5 kg

ALAT
1) Pisau
2) Parutan
3) Tampah (nyiru)
4) Panci
5) Kain saring atau kain blacu
6) Alat penumbuk (lumpang dan alu)
7) Ayakan

CARA PEMBUATAN
1) Cuci ganyu dan bersihkan. Iris tipis-tipis seperti membuat keripik. Irisan
dilakukan menurut arah serat umbi atau melintang.
2) Jemur di bawah sinar matahari selama ± 10 hari sampai irisan ganyu
mudah dipatahkan;
3) Tumbuk, lalu tampi tepung yang dihasilkan;
4. Tumbuk lagi sampai halus sisa yang masih ada, kemudian ayak kembali.

5. CARA PEMBUATAN TEPUNG GANYU

* Ganyu
* Dicuci dan dibersihkan
* Diiris-iris tipis
* Dijemur
* Ditumbuk
* Diayak diambil tepungnya

* TEPUNG GANYU

Catatan:
Serat-serat dan ampas yang dihasilkan waktu menampi atau mengayak tepung
ganyong dapat dipakai sebagai campuran makanan ternak ayam, sapi, babi,
atau itik.

GOWA KEMBANGKAN TEPUNG GANYU


SUNGGUMINASA, UPEKS— Potensi alam di Kabupaten Gowa tergolong melimpah, sebut saja tanaman ganyu yang bisa di oleh menjadi tepung ganyu sebagai bahan pengganti tepung terigu.
PlT Kepala Wilayah Kecamatan (Camat) Bungaya, Andi Kumala Idjo kepada media ini di Sungguminasa, Senin (18/10), mengatakan, tanaman ganyu itu masih tumbuh di alam bebas di dua desa di Kecamatan Bungayya.
“Tepung yang bersumber dari tanaman ganyu ini masih diolah secara tradisional dan tanamannya masih tumbuh liar di alam terbuka di Desa Buakkang dan Rannaloe, Kecamatan Bungaya ini mampu menetralisir kandungan gula darah dan kolestrol dalam tubuh manusia,” katanya.
Kendati tumbuhan ini tumbuh subur di Buakkan dan Rannaloe, namun menurut Andi Kumala, produksinya masih terbatas kerena pengelolannya masih berbentuk home industri yakni diolah oleh Usaha Produktif dan Kerajinan (UPK) Buakkan dan Rannaloe dengan kapasitas produksi setengah ton per bulan.
Walau demikian, kata Andi Kumala, pihaknya sudah memperkenalkan tepung ganyu ini di triple C baru-baru ini di Makassar dalam ajang expo kerajinan berskala nasional tersebut.
“Alhamdulillah, dalam ajang expo itu, tepung ganyu ternyata banyak diminati oleh pengunjung,” kata Kumala. Tepung ganyu sendiri, bisa dipergunakan sebagai bahan untuk membuat kue pengganti tepung terigu dan sejumlah bahan makanan lainnya.
“Selaku pembina di kedua UPK tersebut kami berharap tepung ganyu ini bisa diproduksi dalam skala yang lebih besar lagi mengingat bahan bakunya cukup berlimpah. Disamping itu, ke depan ini, Gowa bisa menjadi sentra pengembangan tanaman ganyu di Sulsel karena tumbuhan atau tanaman ini memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan,” harap Andi Kumala.

Koran Upeks Online, edisi Rabu, 22-07-2009

Ganyu untuk ketahanan pangan

Prospek pengembangan umbi minor khususnya umbi ganyu atau ganyong cukup baik untuk dikembangkan sebagai substitusi beras dan untuk diolah menjadi makanan lainnya terutama sebagai tepung dan pati. Melalui pengembangan agroindustri pangan di pedesaan yang menggunakan bahan baku pangan lokal diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah dan jenis produk pangan yang tersedia di pasar, pada gilirannya akan berdampak pada keanekaragaman produksi dan konsumsi pangan.

Selain itu, adanya pengembangan agroindustri pangan juga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan petani serta berkembangnya perekonomian di pedesaan secara luas dan terutama menghemat devisa negara.

Ketahanan pangan yang berkelanjutan menjadi suatu bentuk kemandirian dan kedaulatan pangan perlu dibangun berdasarkan sumber daya lokal karena hal itu bermakna diversifikasi pangan. Sejarah telah membuktikan bahwa unsur yang mampu menjamin keberlangsungan pangan dan pertanian adalah kearifan lokal dan keanekaragaman hayati. Penggalian potensi pangan lokal menjadi begitu penting. Indonesia mempunyai banyak bahan pangan lokal yang memiliki kualitas gizi yang baik.

Potensi Olahan Umbi Ganyu


Berbagai referensi telah menunjukkan besarnya potensi pengolahan tepung ganyu atau ganyong. Teknologi tepung dan pati merupakan salah satu proses alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan (Balit Pascapanen Pertanian, 2002). Tanaman ganyu juga potensial digunakan sebagai komoditas sumber pati komplementer terhadap ubi kayu dengan kandungan pati sekitar 13% (basis basah) (Thitiprapunkul, 2003). Pati ganyu dapat diolah menjadi bahan makanan campuran bayi karena pati ganyu memiliki daya cerna yang tinggi serta memiliki konsistensi gel rendah dan lunak (Flach dan Rumawas, 1996).

Pati ganyu memiliki viskositas puncak tertinggi dari pada umbi minor lainnya karena memilki kandungan protein dan lemak yang sedikit. Pati ganyu juga memiliki viskositas balik yang cukup tinggi dari umbi minor lainnya sehingga lebih cepat mengalami retrogradasi sehingga sangat cocok untuk bahan pengental atau pengisi. (Sunarti dan Richana, 2004).

Penggunaan tepung ganyu sebagai kue kering atau cookies dengan tingkat substitusi sampai 50% memiliki mutu yang tidak berbeda nyata dengan kue kering yang berasal dari terigu murni (Nuraida dkk., 2000).

PENGEMBANGAN TEPUNG GANYU


Dengan melihat besarnya potensi dan prospek tepung ganyu di atas, MakassarPreneur berencana untuk mengembangkan dan memasarkan tepung ganyu sebagai alternatif dan bahan penambah tepung terigu. Adapun lokasi untuk penanaman dan pembuatan tepung ganyu berada di desa Buakkang, Mangempang dan Ranaloe Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Di 3 (tiga) desa ini potensi tepung ganyu cukup besar namum belum dikelola secara maksimal dan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal masyarakat. Di desa ini telah diadakan pelatihan Wirausaha oleh MakassarPreneur dan diharapkan menjadi desa percontohan untuk budidaya dan pengembangan ganyu di sulawesi Selatan.

Diharapkan melalui pendampingan yang dilakukan MakassarPreneur akan memunculkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan produk dan kemampuan marketing yang baik akan meningkatkan rasa cinta terhadap produk atau bahan lokal.

Demikian informasi ini kami sampaikan sebagai bahan informasi dan masukan bagi pengusaha untuk menanamkan modal atau bermitra untuk pengembangan tepung ganyu. Bumi Indonesia sangat kaya akan sumber daya pangan sumber karbohidrat selain beras yang masih belum banyak dimanfaatkan untuk memenuhi pedoman gizi seimbang, yaitu penganekaragaman pangan menuju masyarakat sehat. Untuk itu marilah kita coba untuk memanfaatkannya.

Hubungi Kami :
MakassarPreneur, Jl. Monginsidi Baru Blok AB 4/7 Makassar, Tlp/Hp : (0411) 453992, 081342647080
Kelompok Tani Kecamatan Bungaya-Gowa, Sulawesi Selatan

Prospek Pemasaran


Potensi dan prospek pasar merupakan salah satu elemen yang memegang peranan sangat penting dalam suatu kegiatan usaha agribisnis. Potensi dan prospek pasar agribisnis Ganyu sangat beragam, strategis, dan mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi.
Untuk produksi skala kecil tepung Ganyu bisa diproduksi perorangan karena prosesnya cukup mudah.

Pati Ganyu diperoleh dari hasil ekstraksi umbi Ganyu melalui proses pencucian, pengupasan, pamarutan, penyaringan, perendaman, pengeringan, penggiling dan pengayakan. Untuk skala besar, pengembangan tepung ganyu dapat melalui kelompok tani ataupun gabungan kelompok tani (gapoktan)yang didampingi untuk produksi dan pemasarannya. Bila tepung ganyu telah dikenal luas selanjutnya mampu menggantikan atau minimal sebagai bahan penambah terigu di masyrakat, maka secara otomotis pemasaran tepung ganyu akan meningkat.

Untuk itu, dukungan semua pihak sangat diperlukan untuk pengembangan tepung ganyu di Indonesia dan Sulawesi Selatan pada khususnya. Harapannya agar kita tidak bergantung lagi pada gandum yang notabene adalah produk pangan impor. Saatnya kita bangun kedaulatan pangan dengan mengembangkan bahan pangan lokal, salah satunya tepung ganyu.

NILAI EKONOMIS DAN PENGOLAHAN GANYU

NILAI EKONOMIS GANYU
1. Agribisnis Ganyu mempunyai kelayakan teknis dan ekonomis untuk mempercepat program diversifikasi pangan, meningkatkkan kesejahteraan para petani dan mendukung kelestarian lingkungan hidup.
2. Potensi dan prospek pasar agribisnis Ganyu mencakup,:
a. Industri makanan olahan skala kecil, menengah, dan besar.
b. Industri makanan bayi (captive market 360 ton pertahun)
c. Industri farmasi
d. Industri pakan ternak (captive market 10.000 ton pertahun)
e. Pasar ekspor
f. Pasar bio etanol

PROSES PENGOLAHAN GANYU
1. Umbi Ganyu
2. Pembersihan dan pencucian
3. Pemarutan
4. Ekstraksi
5. Penyaringan
6. Pengendapan pati
7. Pengeringan
8. Pengilingan dan penayakan
9. Didapatkan Pati Ganyu

TENTANG GANYU


Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja, salah satu diantarnya pengembangan tepung ganyu. Tepung ganyu ini merupakan penemuan terbaru dalam dunia industri bahan mentah atau food commodities, sebagai pengganti/penambah terigu dengan harga yang lebih murah dan lebih bagus dari segi kualitas tepung. Hal ini menjadikan tepung ganyu sebagai bahan pengganti maupun bahan penambah dari tepung yang akan meningkatkan kualitas produk namun dalam saat yang bersamaan menekan biaya produksi menjadi lebih murah.

APA ITU GANYU
Ganyu atau di Jawa disebut Ganyong (Canna discolor L. syn. C. edulis, suku kana-kanaan atau Cannaceae) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi yang cukup populer namun kelestariannya semakin terancam karena tidak banyak orang yang menanam dan mengonsumsinya. Umbi Ganyu mengandung pati, meskipun tidak sebanyak ubi jalar. Ganyu masih berkerabat dekat dengan kana hias. Canella (pati Ganyu) berasal dari umbi Ganyu yang tumbuh pada lahan pertanian atau pekarangan dengan kondisi marginal sekalipun. Pati Ganyu umumnya berasal dari umbi Ganyu putih dengan kandungan amilosa yang cukup tinggi (menghasilkan gel yang kokoh) sehingga cocok untuk pembuatan aneka kue lapis / soonkrecek nabati / jenang / cendol, dll.

Ganyu memiliki tekstur dan rasa mirip ubijalar. Hanya, kelemahan Ganyu jika dikonsumsi langsung adalah banyaknya kandungan serat di dalamnya, sedang bentuk patinya akan membentuk gel ketika dimasak. Namun, beberapa uji coba sudah membuktikan bahwa untuk produksi cookies, tepung Ganyu dapat diandalkan sebagai pengganti tepung terigu, hingga 100%. Pada pembuatan cookies, jumlah pati Ganyu yang diperlukan bahkan hanya 1/3 dari jumlah terigu yang biasa dipakai.

Hasil uji coba tepung Ganyu dijadikan bahan baku kue kering, roti, kerupuk, mi dan makanan lainnya, telah berhasil. Terutama rasa makanan yang tidak berubah. Ternyata, tepung ini betul-betul bisa menjadi pengganti tepung terigu.

Ganyu sekarang dibudidayakan teratur di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jambi, Lampung, dan Jawa Barat. Adapun di Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku, Ganyu masih merupakan tumbuhan liar di pekarangan dan di pinggir hutan.